tugas sekolahku

Jumat, 06 November 2015

CONTOH LAPORAN PEMBELAJARAN LUAR KELAS DI BALAI INFORMASI DAN KONSERVASI KEBUMIAN KARANGSAMBUNG


LAPORAN
PEMBELAJARAN LUAR KELAS DI BALAI INFORMASI DAN KONSERVASI KEBUMIAN KARANGSAMBUNG

DI SUSUN OLEH :
NAMA                        : QUINTA HERTIANA
NO. ABSEN               : 25
KELAS                       :  X-1

SMA NEGERI JATILAWANG
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015


PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
           
            Puji syukur penulis haturkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan yang berkaitan dengan pelengkap tugas sejarah kunjungan ke KARANG SAMBUNG, KEBUMEN, JAWA TENGAH.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini baik bentuk maupun isinya yang masih sangat sederhana dan banyak kesalahan, baik penulisan maupun kata katanya. Maka dari itu kritik dan saran sangat penulis perlukan bagi perbaikan laporan ini
            Sebelumnya penulis mengucapakan banyak terimakasih bagi para sumber yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat menambah ilmu maupun penngalaman bagi para pembacanya. Atas kritik dan saranya penulis mengucapkan terimakasih.

JATILAWANG 14 MARET 2014

PENYUSUN

ISI
1.      STUDY PUSTAKA
Diperkirakan kepulauan indonesia terbentuk pada zaman tersier sekira 60 juta tahun yang lalu. Kepulauan indonesia terbentuk akibat rangkaian aktivitas tektonis yang kuat karena terletak di titik pertemuan tiga lempeng yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Kegiatan tektonis yang terjadi pada  zaman tersier telah menggerakan ketiga lempeng tersebut. Oleh karena itu daratan dunia terpecah-pecah. Akibat aktivitas tektonis tersebut, sebagian dari benua asia bergerak kearah selatan membentuk pulau sumatra, jawa, kalimantan, sulawesi, serta pulau-pulau di nusa tenggara dan kepulauan banda. Hal yang sama juga terjadi pada benua australia. Sebagian  pecahanya bergerak ke utara membentuk pulau timor, kepulauan nusa tenggara tiimur, pulau papua, dan sebagian maluku tenggara. Lempeng lempeng itu selalu bergerak 5-9 cm pertahun. Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng kemudian menyebabkanterbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara lempeng indo australia dan lempeng eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi disepanjang pulau jawa, bali, dan lombok sertaparit samudra yang tak lain adalah parit jawa (sunda). Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakanya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Fenpmena seperti ini lah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatkan kenaikan magma ke permukaan bumi. Terbentuknya kepulauan indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen dimana terjadi tumbukan antara lempeng indo-australia dari selatan,  lempeng pasifik dari timur dan lempeng asia dari utara. Daratan yang menghubungkan kepulauan indonesia bagian barat dan asia tenggara disebut paparan sunda, dan daratan yang menghubungkan kepulauan indonesia bagian timur dengan  australia disebut paparan sahul. Kedua paparan tersebut dipishkan oleh zona wallacea yang kini menjadi wilayah sulawesi, nusa tenggara, dan maluku. Wilayah ini tidak stabil dan dibatasi leh laut dalam dari kedua paparan. Akibat proses interglasial pada periode halosen sebagian besar daratan sumatra, kalimantan dan jawa tenggelam menjadi laut dangkal. Kondisi ini menyebabkan pemisahan wilayah indonesia bagian barat dari daratan benua asia, sedangkan wilayah indonesia bagian timur terpisah dari benua australia. Perubahan yang diakibatkan oleh proses interglasiasi tersebut berpengaruh bagi kehidupan flora dan fauna di indonesia.
2.      HASIL OBSERVASI
A.    BATUAN SERPENTINIT di PUCANGAN

 Batu serpentinit merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari mineral serpentin akibat perubahan basalt laut yang bertekanan tinggi pada temperatur rendah. Mineral serpentin tergolong dalam kelas mineral silikat yaitu phyllosilicates. Batu ini berwana kehijauan, kehitaman, coklat dan merah dengan kekersan 2,5-5. Batu  ini terbentuk dari batuan beku ultrabasa dengan Ph>14. Batuan yang kaya akan olivin kemudian mengalami metamorfisme lantai samudra yang terbentuk di laut dalam yang menghasilkan serpentinit serta mengandung mineral talc. Batu ini berasal dari perut bumi dibawah lantai samudra. Batuan ini berubah ketika bersentuhan dengan air laut dan berubah lagi ketika masuk zona tunjaman dan terangkat kepermukaan bumi

B.     PILLAW LAVA ATAU LAVA BANTAL DI WATU KELIR ATAU KALI MUNCAR.

Pillaw lava yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal maka dari itu biasa disebut lava bantal. Hal ini diakibatkan oleh proses pembekuan terjadi di lingkungan air. Lava bantal terbentuk akibat lava hasil erupsi lelehan yang langsung kontak dengan fluida. Sehingga terjadi pembekuan dengan cepat karena kontak dengan masa air menyebabkan mineralnya tidak terbentuk baik dan membentuk geometri bantal. Lava bantal batuan sedimen ini terbentuk di dasar samudra purba 80 juta tahun yang lampau. Batuan ini memberi fakta kuat bahwa dahulu karang sambung adalah dasar samudra yang terangkat oleh proses geologi. Batuan sedimen berwarna merah memanjang sekitar 100 meter pada dinding kali muncar itu ibarat layar pertunjukan wayang kulit, atau kelir dalam bahasa jawa. Hal ini menyebabkan masyarakat setempat menamainya watu kelir. Apalagi diatasnya terdapat batuan beku yang bentuknya mirip gong dan kenong. Batuan gong merah ini terdiri atas lapisan rijang dan lapisan merah gampingan. Kedalamannya sekitar 4000 meter.
C. BATUAN DIABAS
                         Batuan diabase merupakan batuan beku. Batuan beku adalah batuan yang berasal dari  pembekuan dan pendinginan magma. Pembekuan magma bisa terjadi di bawah permukaan bumi (  plutonic ), pembekuan magma dekat dengan permukaan bumi (hypabyssal ) dan pembekuan magma di permukaan bumi (vulcanic). Batuan diabase adalah batuan beku basa yang kaya kandungan Fe dan berwarna gelap terbentuk akibat tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng samudera. Tumbukan tersebut menyebabkan terjadinya partial melting batuan menjadi magma yang bersifat basaltik (magma yang komposisinya kaya Fe dan bersifat relatif encer). Magma basaltik ini kemudian mengalami alih tempat menuju kerak benua bagian bawah, kemudian mengalami fraksinasi dan diferensiasi sehingga membentuk magma diabas yang selanjutnya tersingkap di permukaan bumi (Nur,2011). Secara petrografis batuan diabas menunjukan struktur diabasic atau ophitic dan tersusun oleh mineral plagioklas (labradorit, bytownit), piroksen (augit, hypersten, enstantit dan diopsid), magnetit, sedikit klorit, serisit serta mineral karbonat. Batuan diabas termasuk langka terutama di Indonesia karena untuk membentuk batuan jenis ini diperlukan kondisi tertentu, apalagi Indonesia merupakan wilayah yang termasuk dalam deret busur gunungapi memiliki tipe gunung api kerucut sehingga magma yang dihasilkan secara umum adalah magma andesitik (Nur, 2011). Batuan diabase mempunyai kandungan kuarsa 4%, feldspar (ortoklas 25% dan plagioklas 46%) dan mineral tambahan (biotit 15% dan hornblende 10%). Komposisi batuan diabase setara dengan gabro dan basalt dan teksturnya kombinasi diantara keduanya. Batuan diabase merupakan batuan beku basa (mafic igneous rock ) yang miskin kandungan silica (45-52%). Tekstur yang dimiliki oleh batuan diabase adalah Kristal halus, kristalinitas : holokristalin, granulitas : fenerik sedang, ukuran butiran : five-grained, euhedral
D.  BATU FILIT DI SUNGAI LUK ULO
singkapan batuan berwarna hitam pada dinding sungai yang terjal. Batuan ini dikenal dengan nama "filit". Batuan ini terbentuk selama proses penunjaman serta merupakan batuan metamorf berderajat rendah. Proses tektonik dan deformasi lebih lanjut berupa patahan geser searah aliran sungai, membentuk lipatan-lipatan kecil serta struktur gores garis pada batuan filit.
Dibawah ini tabel karakteristik batuan Filit :
Nama Batuan
Filit
Jenis Batuan
Metamorf
Warna
Hitam, Abu-abu
Tekstur
Lepidoblastik (Terdiri dari mineral – mineral yang tabular).
Struktur
Filitik (Terlihat rekristalisasi yang lebih kasar dari slaty cleavage, sudah mulai terjadi pemisahan mineral granular (segregasi) tetapi belum sempurna, lebih kilap daripada batu sabak.)\
Komposisi Mineral
Pipih (30%)
Deskripsi Komposisi
Pada batu filit terdapat mineral pipih yang sangat luas
Kegunaan
Untuk dinding, mebel, lantai
Keberadaan
Bukit Sipako. Karangsambung, Kab.Kebumen. Jawa Tengah.


3.      PEMBAHASAN
Fenomena geologi sangat khas sepanjang evolusi bumi dari zaman kapur sekitar 120 juta tahun yang lalu. Karang sambung dan sekitarnya adalah tempat berhimpunya beraneka ragam batuan. Karang sambung ini 120 juta tahun yang lalu merupakan dasar laut dan merupakan pertemuan antara lempeng benua dan lempeng samudera. Proses subduksi selama ratusan juta tahun menyebabkan batuan batuan purba tersingkap ke permukaan. Lempeng yang saling bertabrakan tersebut membentuk boudin-boudin lonjong yang membentuk formasi masing masing dengan jenis batuan yang beragam. Sebelum palung subduksi terangkat banyak jenis batuan yang terendapkan dengan batuan dominanya berupa batu lempung. Pada daerah ini juga ditemukan batuan yang berada di laut dalam karena proses pengangkatan pada zona palung subduksi tersebut. Batuan itu merupakan rekaman peristiwa pembentukan muka bumi. Batuan serpentinit di pucangan adalah salah satu bukti proses pembentukan kepulauan indonesia. Batuan ini berwarna kehijauan  dan berasal dari perut bumi di bawah lantai samudra. Batu ini merupakan batu ultrabasa hasil pembekuan magma pada kerak samudra. Formasi batu ini berubah saat bersentuhan dengan air laut dan berubah lagi ketika masuk zona tunjaman dan terangkat ke permukaan bumi. Selain itu rijang dan lava basal berbentuk bantal di kali muncar. Batuan sedimen ini terbentuk di dasar samudera purba 80 juta tahun yang lalu. Batu ini memberi fakta bahwa dahulu karang sambung adalh dasar samudra yang terangkat oleh proses geologi. Batuan sedimen berwarna merah memanjang sekitar 100 meter pada dinding kali muncar.Batuan diabas diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan menunjukan struktur kekar tiang (collumnar joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi pada saat pembekuan magma. Pada daerah ini telah

 dilakukan konservasi sebagian dan sebagian lagi telah dilakukan penambangan. Ditemukan di karangsambung, kebumen. Situs situs dikarang sambung sangat berkaitan erat dengan sejarah terbentuknya dan perkembangan cekungan selama akhir mezozoikum hingga permulaan tersier berdasar pendekatan tektonik.. maka dari itu karang sambung disebut sebagai miniatur keanekaragaman bumi atau geodivesity.

PENUTUP
KESIMPULAN
            Dari observasi yang saya lakukan bersama siswa kelas X SMAN JATILAWANG dan para panitia karangsambung adalah tempat berhimpunya beraneka ragam jenis batuan. Dan karang sambung menjadi titik pertemuan antara lempeng samudra hindia dan lempeng benua asia. Karang sambung merupakan daerah kawasan tropis tidak luas, namun menyimpan fenomena geologi dan aneka batuan yang unik dan diuji kebenaranya. Daerah ini luput dari aktivitas tektonik gunung api muda dan relatif terhindar dari desintegrasi iklim tropis. Karang sambung menyimpan banyak sekali aneka ragam batuan misalnya:
·         Batuan konglomerat
·         Batuan diabas dengan struktur columnas joint di gunung parang
·         Batuan lava basalt di kali mandala
·         Batuan filit di kaki bukit sipako
·         Batuan marmer totogan
·         Batuan serpentinit pucangan
·         Batuan sekis mika di kali brengkok
·         Batu rijang dan lava basalt di kali muncar
·         Batuan breksi formasi waturanda
Serta di karang sambung dapat mengungkap proses pembentukan muka bumi berdasarkan usia serta batuan yang ada 
  
DAFTAR PUSTAKA
buku lks sejarah kelas X semester 1 penerbit intan pariwara









Tidak ada komentar: