LAPORAN
PEMBELAJARAN LUAR KELAS DI BALAI
INFORMASI DAN KONSERVASI KEBUMIAN KARANGSAMBUNG

DI
SUSUN OLEH :
NAMA : QUINTA HERTIANA
NO.
ABSEN :
25
KELAS : X-1
SMA NEGERI JATILAWANG
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
PENDAHULUAN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penulis haturkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA karena berkat rahmat dan hidayahnya
penulis dapat menyelesaikan laporan yang berkaitan dengan pelengkap tugas
sejarah kunjungan ke KARANG SAMBUNG, KEBUMEN, JAWA TENGAH.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini baik
bentuk maupun isinya yang masih sangat sederhana dan banyak kesalahan, baik
penulisan maupun kata katanya. Maka dari itu kritik dan saran sangat penulis
perlukan bagi perbaikan laporan ini
Sebelumnya penulis mengucapakan banyak terimakasih bagi
para sumber yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penulis berharap
semoga laporan ini dapat menambah ilmu maupun penngalaman bagi para pembacanya.
Atas kritik dan saranya penulis mengucapkan terimakasih.
JATILAWANG
14 MARET 2014
PENYUSUN
ISI
1.
STUDY
PUSTAKA
Diperkirakan
kepulauan indonesia terbentuk pada zaman tersier sekira 60 juta tahun yang
lalu. Kepulauan indonesia terbentuk akibat rangkaian aktivitas tektonis yang
kuat karena terletak di titik pertemuan tiga lempeng yaitu lempeng
Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik. Kegiatan tektonis yang
terjadi pada zaman tersier telah
menggerakan ketiga lempeng tersebut. Oleh karena itu daratan dunia
terpecah-pecah. Akibat aktivitas tektonis tersebut, sebagian dari benua asia
bergerak kearah selatan membentuk pulau sumatra, jawa, kalimantan, sulawesi,
serta pulau-pulau di nusa tenggara dan kepulauan banda. Hal yang sama juga
terjadi pada benua australia. Sebagian
pecahanya bergerak ke utara membentuk pulau timor, kepulauan nusa
tenggara tiimur, pulau papua, dan sebagian maluku tenggara. Lempeng lempeng itu
selalu bergerak 5-9 cm pertahun. Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng
kemudian menyebabkanterbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra.
Demikian pula subduksi antara lempeng indo australia dan lempeng eurasia
menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi disepanjang pulau jawa, bali,
dan lombok sertaparit samudra yang tak lain adalah parit jawa (sunda). Lempeng
tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakanya mengalami gesekan atau
benturan yang cukup keras. Fenpmena seperti ini lah yang dapat menimbulkan
gempa, tsunami dan meningkatkan kenaikan magma ke permukaan bumi. Terbentuknya
kepulauan indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen dimana
terjadi tumbukan antara lempeng indo-australia dari selatan, lempeng pasifik dari timur dan lempeng asia
dari utara. Daratan yang menghubungkan kepulauan indonesia bagian barat dan
asia tenggara disebut paparan sunda, dan daratan yang menghubungkan kepulauan
indonesia bagian timur dengan australia
disebut paparan sahul. Kedua paparan tersebut dipishkan oleh zona wallacea yang
kini menjadi wilayah sulawesi, nusa tenggara, dan maluku. Wilayah ini tidak stabil
dan dibatasi leh laut dalam dari kedua paparan. Akibat proses interglasial pada
periode halosen sebagian besar daratan sumatra, kalimantan dan jawa tenggelam
menjadi laut dangkal. Kondisi ini menyebabkan pemisahan wilayah indonesia
bagian barat dari daratan benua asia, sedangkan wilayah indonesia bagian timur
terpisah dari benua australia. Perubahan yang diakibatkan oleh proses
interglasiasi tersebut berpengaruh bagi kehidupan flora dan fauna di indonesia.
2.
HASIL
OBSERVASI
A. BATUAN
SERPENTINIT di PUCANGAN
Batu serpentinit merupakan batuan metamorf
yang terbentuk dari mineral serpentin akibat perubahan basalt laut yang
bertekanan tinggi pada temperatur rendah. Mineral serpentin tergolong dalam
kelas mineral silikat yaitu phyllosilicates. Batu ini berwana kehijauan,
kehitaman, coklat dan merah dengan kekersan 2,5-5. Batu ini terbentuk dari batuan beku ultrabasa
dengan Ph>14. Batuan yang kaya akan olivin kemudian mengalami metamorfisme
lantai samudra yang terbentuk di laut dalam yang menghasilkan serpentinit serta
mengandung mineral talc. Batu ini berasal dari perut bumi dibawah lantai
samudra. Batuan ini berubah ketika bersentuhan dengan air laut dan berubah lagi
ketika masuk zona tunjaman dan terangkat kepermukaan bumi
B. PILLAW
LAVA ATAU LAVA BANTAL DI WATU KELIR ATAU KALI MUNCAR.
Pillaw
lava yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal maka dari itu
biasa disebut lava bantal. Hal ini diakibatkan oleh proses pembekuan terjadi di
lingkungan air. Lava bantal terbentuk akibat lava hasil erupsi lelehan yang
langsung kontak dengan fluida. Sehingga terjadi pembekuan dengan cepat karena
kontak dengan masa air menyebabkan mineralnya tidak terbentuk baik dan
membentuk geometri bantal. Lava bantal batuan sedimen ini terbentuk di dasar
samudra purba 80 juta tahun yang lampau. Batuan ini memberi fakta kuat bahwa
dahulu karang sambung adalah dasar samudra yang terangkat oleh proses geologi.
Batuan sedimen berwarna merah memanjang sekitar 100 meter pada dinding kali
muncar itu ibarat layar pertunjukan wayang kulit, atau kelir dalam bahasa jawa.
Hal ini menyebabkan masyarakat setempat menamainya watu kelir. Apalagi
diatasnya terdapat batuan beku yang bentuknya mirip gong dan kenong. Batuan
gong merah ini terdiri atas lapisan rijang dan lapisan merah gampingan.
Kedalamannya sekitar 4000 meter.
C. BATUAN DIABAS
Batuan diabase merupakan batuan beku. Batuan
beku adalah batuan yang berasal dari pembekuan dan pendinginan magma.
Pembekuan magma bisa terjadi di bawah permukaan bumi ( plutonic
), pembekuan magma dekat dengan permukaan bumi (hypabyssal ) dan pembekuan
magma di permukaan bumi (vulcanic). Batuan diabase adalah batuan beku basa yang
kaya kandungan Fe dan berwarna gelap terbentuk akibat tumbukan antara lempeng
benua dengan lempeng samudera. Tumbukan tersebut menyebabkan
terjadinya partial melting batuan menjadi magma yang bersifat basaltik
(magma yang komposisinya kaya Fe dan bersifat relatif encer). Magma basaltik
ini kemudian mengalami alih tempat menuju kerak benua bagian bawah, kemudian
mengalami fraksinasi dan diferensiasi sehingga membentuk magma diabas yang
selanjutnya tersingkap di permukaan bumi (Nur,2011). Secara petrografis batuan
diabas menunjukan struktur diabasic atau ophitic dan tersusun oleh mineral
plagioklas (labradorit, bytownit), piroksen (augit, hypersten, enstantit dan diopsid),
magnetit, sedikit klorit, serisit serta mineral karbonat. Batuan diabas
termasuk langka terutama di Indonesia karena untuk membentuk batuan jenis ini
diperlukan kondisi tertentu, apalagi Indonesia merupakan wilayah yang termasuk
dalam deret busur gunungapi memiliki tipe gunung api kerucut sehingga magma
yang dihasilkan secara umum adalah magma andesitik (Nur, 2011). Batuan diabase
mempunyai kandungan kuarsa 4%, feldspar (ortoklas 25% dan plagioklas 46%) dan
mineral tambahan (biotit 15% dan hornblende 10%). Komposisi batuan diabase
setara dengan gabro dan basalt dan teksturnya kombinasi diantara keduanya.
Batuan diabase merupakan batuan beku basa (mafic igneous rock ) yang miskin kandungan silica (45-52%). Tekstur yang
dimiliki oleh batuan diabase adalah Kristal halus, kristalinitas :
holokristalin, granulitas : fenerik sedang, ukuran butiran : five-grained,
euhedral
D. BATU FILIT DI
SUNGAI LUK ULO
singkapan batuan berwarna hitam pada dinding sungai yang
terjal. Batuan ini dikenal dengan nama "filit". Batuan ini terbentuk
selama proses penunjaman serta merupakan batuan metamorf berderajat rendah.
Proses tektonik dan deformasi lebih lanjut berupa patahan geser searah aliran
sungai, membentuk lipatan-lipatan kecil serta struktur gores garis pada batuan
filit.
Dibawah ini tabel karakteristik batuan Filit :
Nama
Batuan
|
Filit
|
Jenis
Batuan
|
Metamorf
|
Warna
|
Hitam,
Abu-abu
|
Tekstur
|
Lepidoblastik
(Terdiri dari mineral – mineral yang tabular).
|
Struktur
|
Filitik
(Terlihat rekristalisasi yang lebih kasar dari slaty cleavage, sudah mulai
terjadi pemisahan mineral granular (segregasi) tetapi belum sempurna, lebih
kilap daripada batu sabak.)\
|
Komposisi
Mineral
|
Pipih
(30%)
|
Deskripsi
Komposisi
|
Pada batu
filit terdapat mineral pipih yang sangat luas
|
Kegunaan
|
Untuk
dinding, mebel, lantai
|
Keberadaan
|
Bukit
Sipako. Karangsambung, Kab.Kebumen. Jawa Tengah.
|
3.
PEMBAHASAN
Fenomena
geologi sangat khas sepanjang evolusi bumi dari zaman kapur sekitar 120 juta
tahun yang lalu. Karang sambung dan sekitarnya adalah tempat berhimpunya
beraneka ragam batuan. Karang sambung ini 120 juta tahun yang lalu merupakan
dasar laut dan merupakan pertemuan antara lempeng benua dan lempeng samudera.
Proses subduksi selama ratusan juta tahun menyebabkan batuan batuan purba
tersingkap ke permukaan. Lempeng yang saling bertabrakan tersebut membentuk
boudin-boudin lonjong yang membentuk formasi masing masing dengan jenis batuan
yang beragam. Sebelum palung subduksi terangkat banyak jenis batuan yang
terendapkan dengan batuan dominanya berupa batu lempung. Pada daerah ini juga
ditemukan batuan yang berada di laut dalam karena proses pengangkatan pada zona
palung subduksi tersebut. Batuan itu merupakan rekaman peristiwa pembentukan
muka bumi. Batuan serpentinit di pucangan adalah salah satu bukti proses pembentukan
kepulauan indonesia. Batuan ini berwarna kehijauan dan berasal dari perut bumi di bawah lantai
samudra. Batu ini merupakan batu ultrabasa hasil pembekuan magma pada kerak
samudra. Formasi batu ini berubah saat bersentuhan dengan air laut dan berubah
lagi ketika masuk zona tunjaman dan terangkat ke permukaan bumi. Selain itu
rijang dan lava basal berbentuk bantal di kali muncar. Batuan sedimen ini
terbentuk di dasar samudera purba 80 juta tahun yang lalu. Batu ini memberi
fakta bahwa dahulu karang sambung adalh dasar samudra yang terangkat oleh
proses geologi. Batuan sedimen berwarna merah memanjang sekitar 100 meter pada
dinding kali muncar.Batuan diabas
diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan menunjukan struktur kekar tiang
(collumnar joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi pada saat pembekuan
magma. Pada daerah ini telah
dilakukan konservasi
sebagian dan sebagian lagi telah dilakukan penambangan. Ditemukan di
karangsambung, kebumen. Situs situs dikarang sambung sangat
berkaitan erat dengan sejarah terbentuknya dan perkembangan cekungan selama
akhir mezozoikum hingga permulaan tersier berdasar pendekatan tektonik.. maka
dari itu karang sambung disebut sebagai miniatur keanekaragaman bumi atau
geodivesity.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari observasi yang saya lakukan bersama siswa kelas X
SMAN JATILAWANG dan para panitia karangsambung adalah tempat berhimpunya
beraneka ragam jenis batuan. Dan karang sambung menjadi titik pertemuan antara
lempeng samudra hindia dan lempeng benua asia. Karang sambung merupakan daerah
kawasan tropis tidak luas, namun menyimpan fenomena geologi dan aneka batuan
yang unik dan diuji kebenaranya. Daerah ini luput dari aktivitas tektonik
gunung api muda dan relatif terhindar dari desintegrasi iklim tropis. Karang sambung
menyimpan banyak sekali aneka ragam batuan misalnya:
·
Batuan konglomerat
·
Batuan diabas dengan struktur columnas
joint di gunung parang
·
Batuan lava basalt di kali mandala
·
Batuan filit di kaki bukit sipako
·
Batuan marmer totogan
·
Batuan serpentinit pucangan
·
Batuan sekis mika di kali brengkok
·
Batu rijang dan lava basalt di kali
muncar
·
Batuan breksi formasi waturanda
Serta di karang sambung
dapat mengungkap proses pembentukan muka bumi berdasarkan usia serta batuan
yang ada
DAFTAR PUSTAKA
buku lks sejarah kelas
X semester 1 penerbit intan pariwara